FILSAFAT TANDA CHARLES SANDERS PEIRCE
DALAM PERSPEKTIF FILSAFAT ANALITIS DAN
RELEVANSINYA BAGI BUDAYA KONTEMPORER
DI INDONESIA
A. Pendahuluan
Tanda merupakan salah satu kebutuhan lahir batin manusia untuk memahami dinamika kehidupannya. Peran tanda dalam kehidupan manusia bahkan setara dengan kebutuhan primer seperti: makan dan minum. Kekurangan makan dan minum menjadikan manusia menderita secara fisik, namun kemiskinan pemahaman akan tanda menjadikan manusia kehilangan momen penting dalam hidupnya bahkan derita batin yang berkepanjangan. Peran tanda yang bersifat alami membutuhkan interpretasi dan momen yang tepat, sebab dapat berakibat fatal, ketika manusia keliru di dalam membaca tanda tersebut. Tanda bukan sekadar aksesori kehidupan, melainkan salah satu faktor utama kualitas dan kebutuhan hidup manusia sekaligus isi makna hidup itu sendiri.
Tanda merupakan juga jejak dalam pengertian yang lebih luas bisa dipahami pula sebagai identitas yang ditinggal seseorang atau sesuatu, sehingga dapat diidentifikasi secara cermat.Tanda mempermudah manusia dalam memahami makna kehidupan sekaligus menjadikan manusia lebih bersikap logis-rasional dalam mengambil suatu kesimpulan. Traffic light menjadikan pemakai jalan bersifat logis-rasional ketika memacu kendaraannya di jalan raya, sehingga meminimalkan terjadinya kecelakaan.
Kehidupan di sekitar manusia dipenuhi dengan berbagai macam tanda, baik yang dapat ditafsir langsung maupun yang membutuhkan pemahaman secara lebih mendalam. Tanda melibatkan aktivitas mental dan pikiran manusia, sehingga horizon manusia mengalami pengembangan yang pesat tergantung pada kemauan dan kemampuan manusia itu sendiri dalam memahami dan memaknai tanda. Manusia dalam hubungannya dengan pemahaman makna tanda menurut Chandler menempatkan manusia sebagai mahluk yang membuat makna, Homo significans–meaning makers (Chandler, 2002: 17). Tanda melibatkan aktivitas mental dan pikiran manusia, sehingga cakrawala pemikiran manusia mengalami pengembangan yang pesat tergantung pada kemauan dan kemampuan manusia itu sendiri dalam memahami dan memaknai tanda.