Sabtu, 01 Februari 2014

RESENSI: Bahasa Ilmiah dalam Perspektif Charles Sanders Peirce


Cover buku "Bahasa Ilmiah dalam Perspektif Charles S. Peirce
Bahasa dalam dunia ilmiah memiliki karakteristik yang khas, yakni sarana untuk mengungkapkan realitas yang telah teruji, baik secara akal maupun berdasarkan pengalaman, eksperimen. Bahasa ilmiah dituntut kejernihan dan kelogisannya dalam mengungkapkan realitas dengan berbagai metodotogi yang dipersyaratkan. Bahasa ilmiah dalam pemikiran para ilmuwan memiliki spektrum yang kaya dengan bobot rasionalitas yang mampu menjangkau hasrat ingin tahu manusia atas objek yang menjadi fokus perhatiannya. Komunitas ilmiah menentukan aturan main yang diterima semua pihak yang terlibat sebagai anggotanya untuk menjalankan riset dengan berbagai persyaratan metodologis, termasuk bahasa ilmah yang mengandung nilai-nilai epistemologis, terutama sesuai dengan teori kebenaran yang dianut. Namun hal yang sering terjadi dalam dunia ilmiah adalah perbedaan yang dipicu oleh penekanan pada logika ilmiah di satu pihak dengan penekanan pada komunikasi ilmiah di pihak lain.
Perbedaan cara pandang dalam pengungkapan bahasa ilmiah ini terjadi karena perbedaan dasar epistemologis. Hal ini kadang menimbulkan beberapa kubu yang berbeda. Kubu pertama beranggapan bahwa bahasa ilmiah harus didasarkan pada aturan logis yang ketat agar tidak menimbulkan multitafsir. Kubu kedua beranggapan bahwa bahasa ilmiah harus bersifat komunikatif, sehingga mudah dipahami oleh orang lain. Kubu ketiga menggarisbawahi kubu pertama dan kedua dalam arti logis namun juga komunikatif. Lalu, di manakah posisi C.S. Peirce tentang bahasa ilmiah jika dilihat dari titik pandang tersebut? Hal inilah yang ingin diungkap dalam buku ini.

Sumber:           Buku “Bahasa Ilmiah dalam Perspektif Charles Sanders Peirce”
                        Karya Dr. Rizal Mustansyir
                        Diterbitkan oleh Fakultas Filsafat UGM, Yogyakarta, 2013

                        ISBN 978-602-1219-13-3